Rabu, 26 Maret 2025

BINCANG BERSAMA PAK DEDI PART 1. TENTANG TAUHID



Ageman itu baju. Sementara disisi Tuhan, baju itu dilepas. Semua sama. INTI AGAMA ITU MENGARAHKAN KE TAUHID. Penyatuan. Kita analogikan suami istri yang berbeda jenis kelamin, sifatnya beda, untuk menyatu harus lepas baju. Seperti seseorang kalau bersenggama harus nyawiji. Perbedaan itu bisa disatukan dengan cinta. Semua agama itu pasti membawa cinta. Satu-satunya yang bisa menyatukan perbedaan adalah cinta. Dan kalau bicara cinta, pasti sudah tidak ada identitas. Makanya orang yang sudah berkeluarga, orang tersebut sudah menjalankan separuh agama. Karena disitu ada ajaran tauhidnya. Maka puncak kenikmatan hidup adalah ketika manusia tauhid. Ketika manusia sudah meyatu dengan pasangannya enak. Saling bermesraan, tanpa baju, nyawiji tanpa batas. Disitulah kenikmatan puncaknya. Artinya jenis yang berbeda, watak yang berbeda, dengan tempat tinggal yang berbeda jadi satu,baju dilepas, golongan, organisasi, agama dilepas.  Enak to ?. Disitu yang ada nilai kasih sayang, nilai kemesraan.

 

Ketika melihat perbedaan kok sudah menolak dulu, disitulah kafir. Kafir itu penolakan/mengingkari. Dan memang Allah menciptakan perbedaan, disuruh untuk kenal (lita’arafu). Kalau kenal bisa saling menghormati dan memuliakan. Bisa menyikapi. Pertanyaannya adalah, Bagaimana kita bisa nyawiji kalau suatu pasangan tidak kenal satu dengan yang lainnya, terjadilah Pemerkosaan itu namanya.

 

Amoral, kejahatan karena terjadi pemaksaan, harus mau mengikuti saya … harus mau seperti ini. Dogma-dogma itulah pemerkosaan. Doktrin dan dogma-dogma. Makanya dari dasar harus tahu dulu La ilaha illallah itu apa ?. Semua itu Allah. Gusti Allah mau membuat semuanya sama itu sangat mudah. Satu warna semuanya, tapi indah tau tidak ?. enggak kan ?. keindahan itu terjadi karena banyak warna. INTINYA TIDAK AKAN BAKALAN BISA TAUHID KALAU MASIH TIDAK MAU TOLERAN ATAU TIDAK MAU MENERIMA PERBEDAAN. TIDAK MUNGKIN BISA TAUHID.

 

SAKSIKAN VIDIO DI YOUTUBE : 



 

Senin, 24 Maret 2025

PENGUSAHA MENGHARGAI REZEKI

Orang yang statusnya tidak jelas. adakalanya malah memodali negara. contohnya pemodal yaitu pengusaha yang memodali negara. Berbeda dengan pegawai negeri sipil. kerjasamanya contohnya seperti membeli kapal atau membuat jalan tol pemerintah bekerjasama dengan swasta (pemodal). 

Mas Teguh yang pernah bekerja di pelayaran. ternyata pemilik kapalnya adalah orang Bandung yang usianya masih muda tapi memiliki kapal cukup banyak, dan sudah didik sebagai pengusaha transportasi. 

Ketika seseorang sudah lama terjun dalam mencari Rezeki, justru sangat menghargai uang yang sedikit. karena tahu bagaimana beban masing-masing orang. 0,001 persen saja, harus dicatat. mengapa perlu dicatat ?. karena ketika 0,001 persen kali 1.000 biaya akan menjadi besar jumlah biayanya. 

Sehingga disini kita menjadi orang yang tidak menyepelekan jerih payah mencari rezeki. Kita harus menghargai uang walaupun sedikit. 



AKTIVITAS MEMBUAT JUS BUAH

Bangun pagi, langsung mandi, pakain, lanjut sarapan terus menuju ke Pasar membeli buah kesukaannya membeli  buah Apel. setelah itu mengantar...