Ageman itu baju. Sementara disisi Tuhan, baju itu dilepas. Semua sama. INTI AGAMA ITU MENGARAHKAN KE TAUHID. Penyatuan. Kita analogikan suami istri yang berbeda jenis kelamin, sifatnya beda, untuk menyatu harus lepas baju. Seperti seseorang kalau bersenggama harus nyawiji. Perbedaan itu bisa disatukan dengan cinta. Semua agama itu pasti membawa cinta. Satu-satunya yang bisa menyatukan perbedaan adalah cinta. Dan kalau bicara cinta, pasti sudah tidak ada identitas. Makanya orang yang sudah berkeluarga, orang tersebut sudah menjalankan separuh agama. Karena disitu ada ajaran tauhidnya. Maka puncak kenikmatan hidup adalah ketika manusia tauhid. Ketika manusia sudah meyatu dengan pasangannya enak. Saling bermesraan, tanpa baju, nyawiji tanpa batas. Disitulah kenikmatan puncaknya. Artinya jenis yang berbeda, watak yang berbeda, dengan tempat tinggal yang berbeda jadi satu,baju dilepas, golongan, organisasi, agama dilepas. Enak to ?. Disitu yang ada nilai kasih sayang, nilai kemesraan.
Ketika melihat perbedaan kok sudah menolak dulu, disitulah kafir. Kafir itu penolakan/mengingkari. Dan memang Allah menciptakan perbedaan, disuruh untuk kenal (lita’arafu). Kalau kenal bisa saling menghormati dan memuliakan. Bisa menyikapi. Pertanyaannya adalah, Bagaimana kita bisa nyawiji kalau suatu pasangan tidak kenal satu dengan yang lainnya, terjadilah Pemerkosaan itu namanya.
Amoral, kejahatan karena terjadi pemaksaan, harus mau mengikuti saya … harus mau seperti ini. Dogma-dogma itulah pemerkosaan. Doktrin dan dogma-dogma. Makanya dari dasar harus tahu dulu La ilaha illallah itu apa ?. Semua itu Allah. Gusti Allah mau membuat semuanya sama itu sangat mudah. Satu warna semuanya, tapi indah tau tidak ?. enggak kan ?. keindahan itu terjadi karena banyak warna. INTINYA TIDAK AKAN BAKALAN BISA TAUHID KALAU MASIH TIDAK MAU TOLERAN ATAU TIDAK MAU MENERIMA PERBEDAAN. TIDAK MUNGKIN BISA TAUHID.
SAKSIKAN VIDIO DI YOUTUBE :