Dua teman sedang mencari sebuah pekerjaan di Akshehir. Mereka telah di kota itu untuk beberapa hari tetapi mereka belum mendapatkan pekerjaan. Di pagi hari, mereka sangat lapar tetapi mereka tidak mempunyai uang untuk membeli beberapa makanan.
Mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah warung makan dan mengambil dua rebus telur untuk masing-masing. Ketika penjual sedang berbicara dengan pelanggan yang lain, mereka pergi secara diam-diam tanpa membayar telur itu.
Beberapa hari kemudian, mereka mendapatkan sebuah pekerjaan. Dan beberapa bulan kemudian mereka datang lagi ke warung makan yang sama itu. Masing-masing dari mereka memberi kepada pemilik warung makan tersebut 2 perak koin untuk membayar 2 telur yang mereka telah makan beberapa bulan sebelumnya.
“Kamu mengatakan bahwa masing-masing dari kamu memakan dua rebus telur pada waktu itu?” tanya penejual itu.
“ Ya, kita memakannya,” salah satu dari mereka menjawabnya.
Selanjutnya Penjual berkata, “Saya tidak dapat menerima bayaranmu, kamu seharusnya membayar kepada saya lebih banyak dari jumlah ini.”
Dua temannya terkejut. Salah satu ari mereka bertanya, “bukankah jumlah itu cukup untuk 2 telur?”.
“IYa, tetapi kamu memakannya beberapa bulan yang lalu. Jangan kamu pikir bahwa dari telur ini saya dapat memperoleh dua ayam jika saya telah menetaaskannya ? dan dari dua anak ayam itu saya akan mempunyai empat atau bahkan lebih telur yang selanjutnya menjadi empat atau lebih anak ayam. Anak ayam itu akan bertelur beberapa telur lagi, begitu seterusnya. Oleh karena itu, masing-masing dari kamu berhutang pada saya 200 perak koin,” Penjual itu menjelaskan.
Dua temannya tidak membayar jumlah tersebut. Penjual itu mengambil kasusu untuk ke pengadilan hukum.
Dua temannya sangat bingung. Sementara mereka sedang berjalan dijalan, Nasreddin berjumpa dengannya. Nasreddin bertanya kepada mereka, “ kamu kelihatan bingung, teman! Apa ada masalah?”.
“Kita dapat masalah yang sangat sulit, ‘’kata salah satu dari mereka. Kemudian mereka menceritakan masalah yang mereka alami kepada Nasreddin. Nasreddin merasa kasihan kepadanya. Nasreddin tahu bahwa mereka adalah orang yang baik. Jika mereka bukan orang yang baik, mereka tidak akan datang kembali ke warung makan tersebut untuk membayar hutangnya. Nasreddin berfikir tentang kasus tersebut untuk sementara. Kemudian dia berkata, “okay, saya akan mebantu kalian. Saya akan bediri sebagai pengacara untuk membela kalian atas tuduhan di dalam pemeriksaan pengadilan hukum.
Ketika pemeriksaan hukum dimulai Nasreddin diundang untuk datang sebagai pembela hukum untuk tertuduh atas tuduhan itu. Pengadilan hukum memanggil memanggilnya untuk maju ke depan. Tetapi Nasreddin tidak terlihat disana. Kemudian pengadilan meminta kedua petugasnya untuk membawa nasreddin.
`Ketika petugas datang kerumahnya, Nasredin tidang sedang melakukan sesuatu tetapi sedang duduk. Dia berkata kepada polisi tersebut bahwa dia sibuk pada waktu itu sehingga dia tidak dapat menghadiri pemeriksaan pengadilan. Dia mengatakan bahwa dia akan datang jika dia telah menyelesaikan pekerjaannya. Tetapi polisi memaksanya untuk datang ke gedung pengadilan.
Nasreddin mengikuti polisi itu untuk menghadiri sidang pemeriksaan. Tetapi sebelum dia mulai pembelaannya, dia ditanya oleh hakim, “Nasreddin, dimana kamu pergi, kamu tidak datang tepat waktu?. Itu berarti kamu tidak menghormati pengadilan hukum. “
Nasreddin menjawab, maaf Bapak hakim. Saya sangat sibuk sehingga saya tidak dapat datang tepat waktu.”
“Apa yang sedang kamu kerjakan?” tanya hakim.
“Nasreddin menjawab,”Bapak hakim, besok saya akan mulai menaburkan benih biji beras. Sekarang saya merebus semua biji tersebut untuk untuk saya sebarkan besok.”
“apa yang sudah kamu lakukan?. Kamu merebus biji beras untuk ditaburkan besok?. Jangan bercanda. Biji direbus tidak akan pernah tumbuh!’ teriak hakim dengan suara keras. Dia berfikir bahwa Nasreddin membuat lucu dirinya.
“Tentu, mereka akan tumbuh, pak. Mereka akan tumbuh dengan mudah seperti pemilik warung makan yang merebus telur akan menetas dengan mudah beberapa bulan yang lalu,” nasreddin membela diri.
Para hadirin tertawa. Dan berdasarkan pembelaan tersebut, pengadilan hukum memutuskan bahwa tertuduh memenangkan kasus ini. Itu berarti, masing-masing dari mereka tidak harus membayar 200 perak koin tetapi hanya 2 perak koin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar